Bagikan melalui :
Mari kita telaah bahwa semua metode pasti ada sisi kelemahan dan kelebihannya. Sesuaikan penggunaan metode belajar dengan tujuan yang diharapkan.
- Pendidikan
Pendidikan 12 tahun tidak mendisiplinkan siswa, masih banyak siswa yang datang terlambat dan alpha ketika bekerja. Bahkan level sarjana, ada yang kurang memiliki rasa percaya diri. Pendidikan hasilkan siswa siap latih. Maka Latihan yang dibutuhkan untuk dapat menjadi siap kerja.
- Seminar
Seminar motivasi tak membawa pengaruh dalam mengubah mindset ketika hanya dilakukan sesekali. Apakah ada yang berhasil setelah mengikuti seminar? Ada, mereka bukan berubah mindsetnya tetapi mereka telah memiliki mindset yang sejalan. Bagaimana dengan yang tak berubah, lebih banyak yang tak alami perubahan atau berubah sesaat, setelah 3 s/d 6 bulan mereka kembali seperti sebelum mengikuti seminar. Tak ada yang sesekali dilakukan mampu mengubah kehidupan, kecuali yang engkau lakukan setiap hari.
Seminar efektif untuk menghilangkan kejenuhan selama bekerja. Karyawan yang terus menerus focus dalam bekerja tentu mengalami kejenuhan, mereka butuh suasana baru sambil mendapatkan wawasan pengetahuan baru.
- Workshop
Ketika workshop mengajarkan tentang keahlian yang perlu dikuasai maka workshop demikian sangat efektif karena hasilnya dapat diterapkan dalam keseharian kerja. Semua hal yang bersifat teknis yang diterapkan dalam keseharian kerja dapat menghasilkan ketrampilan baru yang benar-benar dikuasai.
- Outborn Training
Pelatihan yang disajikan dengan praktek dan Latihan untuk membuktikan pemahaman tentang nilai. Menyadarkan peserta bagaimana menjadi pemimpin tim, bagaimana bekerja dalam tim. Outbond menjadi efektif ketika permasalahan di perusahaan diidentifikasi dengan tepat sebelum pelaksanaan outbond. Outbond memiliki dampak perubahan ketika dilakukan secara berkala, hingga nilai yang ditanamkan mampu merubah mindset karyawan.
- Tutorial Learning
Memegang pada prinsip I hear-I forget, I see – I understand, dan I do – I understand. Pelatihan tutorial learning yang tak melibatkan karyawan berpikir, maka tak menumbuhkan pemahaman dan mengubah mindset. Sebagian karyawan merasakan dalam benaknya “saya sudah tahu†sehingga tak bisa menambah pengetahuan yang diberikan.
Tutorial learning dapat menjadi efektif ketika peserta diminta untuk memberikan presentasi. Mereka belajar melakukannya. Namun tak semua peserta mengalami perubahan, Sebagian yang dapat meningkat ketrampilannya karena memiliki basic yang sudah baik. Mereka lakukan Latihan dengan aktif maka dengan latihan semua penguasaan dapat diwujudkan. Perubahan yang terjadi bersifat individual.
- Magang
Suatu metode pelatihan yang menjadikan peserta siap latih menjadi siap kerja. Dalam program magang, porsi praktek jauh lebih besar daripada teori. Maksimal teori diberikan sebanyak 25% dari jam kerja magang. Nampak bahwa Latihan yang membuat peserta magang memiliki keahlian atau kesiapan kerja yang dibutuhkan.
On the job training juga memiliki pendekatan yang sama dimana karyawan langsung praktek ditempat kerja dengan porsi bisa mencapai 90% praktek dan 10% teori. Dengan Latihan maka dapat diwujudkan penguasaan yang lebih baik. Semua ketrampilan didapat karena pengulangan, repetition is a magic power.
- Membaca SOP
Ada Sebagian praktisi SDM yang memberikan SOP untuk dipelajari oleh karyawan. Banyak karyawan yang membaca cukup sekali. Sebagian bisa membaca berulang ketika ditanyakan oleh pembimbingnya. Kebanyakan setelah dipelajari, SOP ditaruh di laci.
Isi SOP lebih banyak berkaitan dengan apa yang seharusnya dilakukan. SOP sebagai pegangan bekerja dengan benar. Namun dalam SOP tidak menjelaskan tentang apa yang salah, apa yang tidak boleh dilakukan. SOP juga tidak mengajarkan tentang mindset yang tepat dalam bekerja. Banyak orang tahu, tetapi tak bisa mewujudkannya karena mindsetnya.
- Program Latihan Berpikir Active Learning
Berdasar semua penjelasan diatas maka prosi Latihan yang diutamakan untuk mendatangkan hasil yang diharapkan. Latihan yang diperuntukkan semua karyawan, berarti melatih semua karyawan berubah. Semua Latihan mendatangkan hasil, fokus HRD perlu menciptakan Latihan apa yang membentuk kesabaran, ketelitian, percaya diri, kemampuan presentasi, melakukan coaching pengembangan dll.
Ketika karyawan telah diberikan pelatihan, tetapi mereka menjalankan dalam praktek hanya diberikan kesempatan berlatih atau praktek setahun 2 kali, pada saat pemberian umpan balik hasil evaluasi. Leader yang menjalankan sedikit Latihan tentu mengalami kesulitan untuk mewujudkannya sesuai apa yang dipelajarinya. Kesempatan berlatih sangat penting sebelum pertandingan dimulai.
Ketika karyawan dilatih untuk berpikir dan mengulang kegiatannya maka akan terbentuk kebiasaan berpikir yang sangat menentukan tumbuhnya ide untuk perbaikan dalam kehidupan dan kerja. Karyawan yang biasa berpikir, maka fungsi pikiran mendominasi emosi, mereka menjadi jauh lebih sabar. Setting kelulusan mempengaruhi terbentuknya sikap teliti pada karyawan yang menjalani program pelatihan.
Seluruh karyawan mendapatkan materi yang sama, mempercepat terwujudnya perbaikan karena semua memiliki persepsi yang sama. Materi diawali dengan pemahaman tentang penyimpangan, semua karyawan paham penyimpangan. Tingkat penyimpangan menurun dan karyawan mudah untuk diberikan pembinaan. Peran HRD mempercepat proses perubahan dengan mengidentifikasi kasus yang terjadi. Know how personal mejadi company know how.
Pengulangan membentuk mindset kerja yang dibutuhkan. Taburlah pikiran – berhak menuai Tindakan, taburlah Tindakan – mengubah kebiasaan. Tabirlah kebiasaan – terbentuklah karakter yang dibutuhkan untuk hidup lebih baik. Taburlah karakter – kau menjadi orang yang dipercaya. Tak ada yang bisa mengubah diri, kecuali kau bersedia berlatih untuk membentuk karakter yang membawa keberhasilan.
Salam improvement
Bila bermanfaat, bagikan melalui :