
Bagikan melalui :
HRD Berpengalaman Berlatih Program Active Learning
Penulis : Drs. Psi. Reksa Boeana - Tanggal : 22-Jan-2024
Pada saat install program Active Learning di perusahaan, pihak HRD menyarankan agar diprioritaskan untuk karyawan lebih dulu, agar karyawan menjadi disiplin dan produktif. Prinsipnya yang mau menjalankan program, wajib mengetahui tugas yang akan dijalankan karena dalam program Active Learning banyak Latihan yang membutuhkan pemantauan dari HR. Setelah berdiskusi dan menimbang pengalaman HR yang sudah 8 tahun di perusahaan, maka kami berharap taka da kesulitan dalam penjelasan bagaimana Latihan dan praktek yang perlu dipantau. Kami sepakat program Active Learning diterapkan lebih dulu pada karyawan.
Dengan HR yang cukup berpengalaman, kami banyak terbantu. HR telah mendata penyimpangan, persoalan dan standart yang harusnya dilakukan oleh karyawan. Informasi kasus ini sangat membantu pihak kami dalam mendisain materi dan kasus yang disampaikan menjadi terarah. Dengan kasus yang sesuai dan dialami di perusahaan maka akan terjadi percepatan pemahaman dan perubahan.
Dalam prakteknya ternyata HR tidak detail dalam melakukan pemantauan atas Latihan dan praktek yang perlu dijalankan. Kami sedikit kesulitan dalam membentuk sikap patuh. Akhirnya tim konsultan kami terjunkan untuk membantu pemantauan, agar Latihan-latihan yang harus dijalankan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kecepatan perubahan terjadi karena leader melakukan Latihan dan praktek sesuai yang diarahkan. Kesimpulan yang didapatkan adalah memang pelaksana yang menjalankan program dan bertanggung jawab dengan program pelatihan wajib menguasai pekerjaannya.
Waktu kami tawarkan untuk materi bagaimana menjalankan program Active Learning, HRD merasa tidak perlu karena program sudah jalan dan perbaikan disiplin meningkat. Hehehehe…. Akhirnya kami sampaikan agar bersedia ikut modul materi HRD ada 30 materi yang harus diselesaikan. Dengan menyelesaikan materi itu, maka dapat keuntungan bagi karir HRD :
- Mampu mengelola pengadaan tenaga kerja jauh lebih cepat
- Perbaikan teknis wawancara, dengan fokus behavior pelamar bukan pertanyaan tentang sikap
- Mampu Menyusun strategi dan kebijakan bidang HRD yang mendukung strategi dan sasaran perusahaan.
- Mampu melakukan pengukuran, Analisa pemborosan dan melakukan Langkah efisiensi
- Menjadi berperan sebagai partner dalam menentukan arah dan pengembangan bisnis
- Mendapatkan sertifikasi mastery karena mampu menyelesaikan materi penugasan yang diberikan.
- Mendapat fasilitas free konsultasi ketika menghadapi permasalahan di perusahaan sesuai materi yang dikuasainya.
- Berpeluang mendapatkan sertifikat bidang penguasaan lainnya ketika menjalankan bukan sebagai HRD atau mengidentifikasi kebutuhan materi dan soal tetapi mampu menyelesaikan materi sesuai target yang ditetapkan.
Ketika mendapatkan penjelasan manfaat yang akan HR dapatkan dengan bersedia menjalankan materi bidang yang harus dikuasainya dan bidang lain leadership, warehouse, produksi, Teknik sesuai yang di install di perusahaan. HR dapat mengatur materi apa yang dikehendaki untuk membantu karirnya di masa depan. Artinya Latihan yang dijalankan sudah tidak diperlukan membayar biaya daftar program Active Learning secara mandiri, tetapi menjalankan materi yang telah diinstall di perusahaan, program PC.
Setelah menjalankan Latihan materi 1 tentang memahami status pekerja. Tentunya HR yang berpengalaman 8 tahun, tak akan mengalami kesulitan, sesuai dengan keyakinan HR. Tetapi kenyataannya materi tentang status pekerja termasuk karyawan magang, karyawan harian lepas, karyawan kontrak, pekerja Borongan, karyawan tetap masih perlu dikuasai lebih dalam. Nilai yang dicapai dari 2 kali tes yang dilakukan yaitu 64 dan 60 menandakan bahwa HR perlu belajar lebih.
Mengapa demikian? Tentu bisa dipahami, karena HR tak pernah menghadapi masalah yang serius dan kebijakan direksi juga tidak menuntut yang terlalu tinggi untuk membedakan status pekerja dengan tujuan efisiensi dan resiko. Karyawan juga telah mengalami perubahan dengan masukan yang diberikan HR sehingga tidak banyak tuntutan yang timbul.
Bisa jadi juga karena yang diberikan berupa studi kasus, maka ada yang kurang dipahami oleh HR. Mindset HR dengan sendirinya berubah, awalnya merasa sudah banyak tahu, tetapi pada kenyataannya tidak bisa menjawab kasus yang diberikan. HR kini membaca peraturan ketenagakerjaan berulang kali. Berusaha untuk dapat menyelesaikan materi 1, dibawah 7 kali pengerjaan ulang.
Kami juga sampaikan, bukan masalah kecepatan yang dibutuhkan, tetapi penguasaan, setiap orang berbeda karena memiliki kecerdasan berbeda. Sedangkan fokus penguasaan, berarti yang telah menyelesaikan dapat digolongkan telah menguasai materi dengan baik. Oleh karena itu, kami berani memberikan fasilitas free konsultasi karena yakin peserta latih telah banyak menguasai yang dibutuhkan. Latihan yang membuat seseorang mengalami kemajuan.
Salam improvement
Bila bermanfaat, bagikan melalui :