Tak Cukup Menanamkan Pengetahuan Kerja



Bagikan melalui :





Banyak manajemen perusahaan fokus untuk menanamkan pengetahuan kerja kepada karyawan. Umumnya yang dilakukan adalah memberlakukan masa orientasi kerja dengan 2 kali penilaian dan tak pernah memberikan pelatihan setelahnya. Ada juga karyawan yang kami tanya, kapan terakhir diberikan pelatihan? wah sudah lama pak, karyawannya juga punya ciri, bahwa pelatihan tidak penting karena mereka sudah menguasai pekerjaan mereka lebih dari 3 tahun.

Bagaimana dengan HRD? Banyak dari rekan HRD sudah mengajukan disain pelatihan, tetapi ada saja halangan dari leader, bahkan ada juga yang mendapatkan hambatan dari manajemen, hingga dikenal sebagai departemen biaya. Semua kegiatan yang dilakukan membutuhkan biaya. Sehingga berpengaruh pada proses penciptaan ide.

Sudah cukup disadari bahwa meningkatkan output diperlukan penambahan input. output tidak mungkin bertambah tanpa lakukan tindakan menambah input (training). Membuat program standarisasi proses, hanya menurunkan jumlah defect dan mengoptimalkan jumlah input yang masuk. Sudah banyak perkataan yang didengar karyawan berkaitan dengan pekerjaan mereka, umpan balik yang diberikan tentang kesalahan kerja, ketidaktepatan pelaporan dan perkataan tersebut berulang-ulang mereka terima.

Jika diajukan pertanyaan, karyawan yang memiliki pengalaman dan keahlian, tentu mampu menghasilkan hasil yang lebih baik, tentu berkinerja baik? tak ada seorangpun yang berani mengatakan BENAR. Ada pelajaran yang bisa kita ambil, bahwa pengetahuan kerja yang diberikan tak menjamin karyawan bekerja optimal.

Rumus fisika W= m x a x S. Besarnya usaha ditentukan oleh massa, percepatan dan jarak. Jika massa adalah bobot individu yang ditentukan oleh level Pendidikan atau pengetahuan, sedangkan jarak ditentukan oleh pengalaman kerjanya maka apa yang menentukan percepatan. Pengetahuan dan pengalaman bukan yang menentukan perubahan, komponen tersebut hanya dapat dilakukan penambahan. Sedangkan percepatan digambarkan dengan vector atau arah berarti simbolnya adalah negative dan positif, atau bisa digolongkan pada sikap.

Ada sikap positif dan ada sikap negative. Ketika seseorang dengan Pendidikan sarjana dan pengalaman 5 tahun tetapi memiliki sikap negative, maka dialah yang akan berpengaruh karena daya yang dihasilkan besar tetapi arahnya negative. Orang demikian dapat menjadi penghambat kemajuan perusahaan. Oleh karena itu John C. Maxwell menekankan untuk mempertimbangkan orang dengan daya penolakan besar dalam perubahan.

Symbol penambahan adalah plus plus, sedangkan symbol perubahan adalah min plus. Bagaimana perubahan terjadi, yaitu bergerak dari sikap negative menuju positif. Ketika karyawan diajak berubah dengan dan bergerak menjadi postif maka akan terjadi percepatan perubahan yang besar, Attitude is Everything.  Mengubah sikap berarti mengubah mindset, dan ini dapat diwujudkan dengan memberikan pengetahuan yang dapat diterima secara logis dan dilakukan pengulangan. Active Learning mampu ciptakan perubahan mindset dan ini berarti peningkatan produktfitas.

Dalam mengubah mindset maka soal harus bisa membuktikan pandangan negative menghasikkan hal yang negative. Dan pandangan positif akan beroleh manfaat dan hasilkan berkelimpahan. Oleh karena itu karyawan perlu tahu mana yang salah dan yang benar. Bukan hanya diajarkan bagaimana prosedur yang benar.

Salam improvement


Bila bermanfaat, bagikan melalui :